FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Rabu, 11 Juli 2012
Keadaan Politik di Negara ini sangat buruk. Kondisi ini disebabkan perpolitikan Indonesia yang tidak sehat. Banyak politisi di Negara ini yang terlibat kasus korupsi. Mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi dan lupa akan tugasnya sebagai pejuang rakyat. Bahkan saat ini banyak pejabat dan tokoh yang hanya bisa bercuap-cuap berdiskusi di televisi mencaci maki kinerja pemerintah tanpa mengetahui jalan keluarnya. Bukankah lebih baik bertindak dibandingkan hanya berdiskusi di televisi dan sebuah diskusi tidak akan berguna tanpa adanya perbuatan nyata.
Selanjutnya yang membuat politik Indonesia kacau adalah parpol-parpol yang memilih selebritis tanah air untuk menjadi anggota partainya. Dengan maksud rakyat lebih banyak memilihnya karena kepopuleran. Sebernanya, yang dibutuhkan bukanlah kepopuleran akan tetapi kinerja yang optimal yang dapat membangun politik Indonesia menjadi sangat baik. Dan seharusnya parpol memilih anggota yang mahir pada bidangnya bukan asal-asalan. Karena, ini bukanlah sebuah permainan nasib rakyat dipercayakan di tangan mereka
Dalam kehidupan politik saat ini terdapat 3 masalah hukum yang membuat perpolitikan Indonesia tidak stabil dan tumbuh tidak sehat. Masalah hukum itu dapat dijadikan bargaining politik bagi siapapun pelaku politik negeri ini. Masalah itu dapat digunakan untuk kepentingan pribadi dan kelompok dalam menekan pemerintah atau pihak lain. Budaya yang tidak sehat inilah yang membuat pertentangan politik di Indonesia semakin tidak berkualitas. Hal inilah yang membuat kontrapoduktif dalam bangsa ini. Karena, setiap hari media masa dan pembicaraan masyarakat bukan didominasi semangat membangun bangsa tetapi justru saling menyalahkan dan memecah belah bangsa.
Hal ini diperkeruh oleh paparan media yang juga dipengaruhi oleh kekuatan politik besar negeri ini. Seringkali idealisme jurnalistik media masa atau media televisi digadaikan karena kepentingan pemodalnya dan partai politik tertentu. Sehingga hal ini membuat edukasi politik bangsa ini semakin menjemukan, penuh provokatif, saling menyalahkan dan sangat tidak berkualitas. Bagi masyarkat dengan intelektual tinggi dan berpendidikan mungkin beberapa opini menyesatkan media itu tidak masalah. Namun, bagi masyarakat yang berpendidikan rendah seperti sebagian besar masyarakat bangsa ini, akan menggirik pada opini dan pendidikan yang sangat tidak mendidik bangsa ini. Namun, pikiran positif yang terjadi adalah masyarakat akan semakin pintar untuk menerima informasi dengan tidak mudah tergiring dengan opini yang tidak berkualitas.
Langganan:
Postingan (Atom)